Lamunan Bisu

Jumat, 26 Agustus 2016

Agama Pembebasan, Islam Mengguncang (*)

             
  a (tidak) gama (kacau atau rusak), dari pengertian inilah kita dapat memahami bahwa tiada agama didunia ini yang kacau atau rusak menurut pemeluknya. terlebih islam, bagi pemeluknya islam merupakan agama yang khusnul khotimah bahkan tidak ternoda walau setetes embunpun,  tidak terkecuali agama lain seperti halnya protestan, katolik, hindu, buda dan berbagai jenis agam lainya mereka menjudge agama merekalah yang paling benar.
                kita sebagai calon religiousitas yang senantiasa akan menyatakan keterlibatan emosi yang tulus dengan visi moral dan spiritual yang menunjuk pada pengalaman manusia yang agung untuk memperjaungkan harkat kemanusiaanya, tidak terkecuali ASGHAR ALI dalam bukunya “islam dan pembebasan” tentu harus melakukann kerja keras membongkar berbagai perwujudan tradisi, pelembagaan ajaran, dan pembangunan pemikiran keagamaannya sendiri, yang karena berbagai proses sejarah yang panjang telah  mengalami berbagai distorsi dan dogmatisasi sehingga agama sering kali justru menjadi faktor penghambat bagi suatu gerakan  pembebasan.
                 kaum lemah berhadapan secara tidak seimbang dengan kaum kuat. warga Negara berbenturan dengan tirani kekuasaan dan masyarakat teknologi-industrial merasa keterasingan dahsyat yang mengungkungi eksistensinya, ini berarti manusia sedang menghadapi problem kemanusiaan. oleh karena itu pembebasan yang berarti memanusiakan manusia (humanisasi). dalam proses inilah agama menjadi sesuatu yang fudemintal, menjelang dewasa, nabi menemukan situasi yang sangat kacau di mekkah, tempat islam dilahirkan. rosulullah seorang yang berprilaku jujur yang mempunyai gelar AL-AMIN tentulah sangat gelisah melihat keadaan mekah yang sangat memperihatinkan, dan mencari jalan keluarnya. hingga akhirnya beliau meyendiri di gua hira, disebuah pegunungan  berbatu diluar kota mekkah kemudian mendapatkan wahyu tuhan . wahyu secara esensial, berwatak religious namun tetap menaruh perhatian pada situasi yang ada serta memiliki kesadaran sejarah. lahirnya islampun terbilang cepat diterima oleh oleh khlayak, karena memang islam agama pembebasan contoh halnya setelah beberapa tahun lahirnya agama islam nabi membuat suatu masyarakat politik dimadinah konsesus dari berbagai kelompok dan suku. konsesnsus  yang disusun nabi itulah yang disebut piagam madinah. bagi masyarakat yang sebelumya tidak pernah hidup sebagai komunitas antar suku dengan kesepakatan bersama, dokumen seperti itu tentulah sangat rovolusioner dan mendukung nabi untuk membangun basis bagi berlakunya prinsip hidup berdampingan secara damai (co-existence). adapun perkembangannya kearah kesempurnaan merupakan tujuan akhir. al-quran berulang-ulang menyatakan “tidak kami ciptakan langit dan bumi secara serta segala yang ada diantar keduanya itu untuk bermain-main; kami ciptakan keduanya dengan maksud tertentu, tapi sebagian besar dari mereka tidak memahaminya” maksud tertentu dari ayat ini adalah tumbuh menuju kondisi yang lebih baik, hingga mencapai kesempurnaan.
                dibandingkan dengan agama lain islam mempunyai potensi yang lebih besar untuk mengembangkan teori pembebasan. asal-usul sejarah islam dapt membantu kita untuk memahami potensi revolusionernya. ajaran-ajaran al-quran  mempunyai relevansi kontekstual sekaligus transendental. islam lahir dalam lngkungan perdagangan mekkah oleh karena itu didalam kontek sosial-ekonomi islam menekankan kebaikan-kebaikan perdagangan kemudian menempatkan posisi seorang pedagang yang jujur setelah nabi dan syuhada yang mati dijalan Allah, dan melakukan hukuman yang berat bagi yang melakukan praktek tidak jujur.
                teori pembebasan harus mendorong sikap kritis terhadap sesuatu yang sudah baku dan harus terus berusaha secara konstan untuk menjelajahi kemungkinan-kemungkinan baru. teologi yang berkembang selama abad pertengahan, tidak bisa melayani kebutuhan masyarakat modern yang sangat komplek. ketika ilkom  bekembang begitu pesat, ada yang menyebut ledakan ilmu pengetahuan dan ledakan-ledakanya bagaikan puting beliung. secara ilmiah islam dimulai sebagai gerakan keagamaan dan islam tidak hanya menyangkut spiritual tetapi juga menyangkut sisi kehidupan duniawi, konsep penting lain dalam islam adalah jihad. secara literer konsep ini berarti berjuang atau teologi pembebasan yang harus menekankan seperti halnya yang ada dalam al-quran perjuangan menghapus ekspoitasi, korupsi, dan kezaliman dalam berbagai bentuknya, dan perjuangan ini harus terus-menerus dijalankan hingga pengaruh destruktif ini lenyap dari muka bumi

(*) ISLAM DAN PEMBEBASAN
Untuk memenuhi tugas OPAK UIN SUKA 2016