ada manusia yang hidupnya banyak keceriaan , banyak omong, pesolek, hedonis
dan glamor. tapi ada manusia yang hidup dengan gaya yang dingin, lurus,
prosedural. bahkan ada yang memilih jalan yang selalu senang hidup dibelakang
layar yang jauh dari sorotan, sunyi, bahkan memilih suasana kubur sebagai
laku-hidup.(*)
kita
tidak bisa menghakimi semua tingkah orang lain dan menjudge jelek
segala hal yang bertentangan dengan akal. terkadang kita butuh
berkaca pada air keruh agar kita tahu bahwa tak semua yang kita anggap
indah diwajah, akan juga terlihat indah dalam kaca air keruh. namun
terkadang air keruh terlalu bening untuk dijadikan kaca, karena semua
sudah telalu lama tertidur dari kedzaliman duniawi.
Bagian manusia terbagi menjadi tiga bagian. kepala, dada dan
perut. Untuk setiap bagian ini ada bagian jiwa yang terkait. Akal terletak
dikepala, kehendak terletak didada, nafsu terletak diperut, masing mempunyai
cita-cita atau kebijakan. Akal bercita-cita
kebijaksanaan, kehendak becita-cita keberanian, tapi nafsu harus dikekang
sehingga kesopanan dapat ditegakan. Hanya jika ketiga bagian itu berfungsi bersama kita dapat mjd
individu yg selaras atau berbudi luhur.(**)
mimik kita seakan
yang paling ceria. mahkota kita seakan yang paling sempurna. tidakkah
kita melihat...?, kita masih ada di dunia yang sama, dunia yang katanya
fatamorgana, dunia yang katanya langkah awal dari kekekalan, duani yang
katanya tempat mengenang cerita. namun duniamu sperti suatu tempat
kekekalan buatmu. seakan hidupmu akan berakhir didunia ini.
(*) inilah esai
(**)dunia sophi
(*) inilah esai
(**)dunia sophi