Lamunan Bisu

Rabu, 02 Januari 2019

Pengaruh Media Online terhadap Interaksi Sosial Lawan Jenis Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga (Studi Kasusus Ojek Online)


oleh:

Moh Anshory Lubis 

Al Irsadul Ibad
Fina Olivia Mustofid 
Leny Lesthari 
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi44MmUsc_fAhUKLo8KHSugAnMQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fkumparan.com%2F%40kumparantech%2Fmengenal-ojesy-ojek-syar-i-khusus-perempuan&psig=AOvVaw0IWBnoVwmtbgIotw18c1uX&ust=1546528304410058
A.    Pendahuluan
Perkembangan tekonologi yang semakin maju telah mendadah satu eksisitensi corak kebudayaan variatif, baik dari sosial hingga tata ruang tiap daerah. Dapat kita temukan misalnya perkembangan yang sagat pesat dibeberapa daerah, perkembangan ini tidak lepas dari keativitas manusia dalam mengaktualisasikan atau mengimajenasikan perkembangan pemikiran yang mengarah pada satu kemajuan modernisasi.
Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang disertai Populasi dan mobilitas manusia pada arah modern, telah mengindikasikan bahwa mereka dibentuk oleh budaya modern untuk bersikap praktis. Bahkan tanpa sadar berkembangnya budaya telah mengubah cara pandang masyarakat terkait satu hal yang lebih substansi. Misalnya, pergolakan yang terjadi dalam kontestasi demokrasi telah mereduksi nilai-nilai dari hakikat demokrasi, misalnya dapat kita temukan orang-orang lebih suka menyoroti kesalahan dari salah satu pimpinan politik, bukan justru nailai atau substansi yang dijadikan model sebagai terbentuknya satu kemajuan di masa depan.
Begitulah IPTEK utamanya media onlie membentuk masyarkat pada sifat praktis. Bahkan dari perkembangan IPTEK dan dampak negatif dari kerasnya hegemoni media online terhadap masyarakat telah membuat satu corak yang bagi penulis telah mengalami distorsi hakikat IPTEK yang sebenarnya adalah mencerdaskan masnusia. Namun, realita kecanduan media online telah mengubah kearifan lokal di dalam masyarakat, dapat kita temukan dibeberapa forum yang mereka satu sama lain tidak lagi berdiskusi atau mengobrol kekita berjumpa, tetapi pada sibuk memegang alat komunikasi masing-masing, hingga tidak terasa waktu seakan cepat berlalu dan menjadi sia-sia. Disinilah seakan zone polticon selesai pada ranah media online.
Perkembangan media online yang awalnya merasuk pada tataran ilustrasi dan biasa disebut dengan istilah dunia maya, tetapi sekarang telah mengalami perkembangan pada ranah pasar yang menawarkan jasa, baik dari jasa jual-beli barang bahkan pada yang lebih nyata adalah ojek online dan sebagainya.
Perkembangan jasa online utamanya ojek online yang dikendalikan secara online menawarkan satu jasa driver untuk mengantarkan para penupang kemana akan dituju, dianggap sangat membantu masyarakat bahkan beberapa mahasiswa menganggap adanya ojek online sangat membantu mahasiswa-mahasiswi. Tetapi disisi lain perkembangan ojek online menampakan satu pengalaman yangg cukup absurd, misalnya beberapa teman mahasiswi tidak mau diantar teman laki-laki untuk pergi, tetapi ia lebih memilih ojek online untuk mengantarnya.
Nampaknya, keadaan yang terjadi pada penumpang (mahasiswa-mahasiswi) dan driver ojek online diatas adalah salah satu dampak dari kerasnya media online, padahal secara kedekatan mereka tidak mengenal para drviver yang akan mengantar ke tujuaanya. Tetapi dengan mudahnya mereka percaya pada para driver dan dengan pasrah ia diantar oleh para driver. Sedangkan, secara kedekatan sosial mereka lebih dekat pada teman yang biasa ia temui di dalam kelas.
Hal inilah yang membuat kami ingin mengetahui lebih lanjut bagaiman media online berdampak para mahasiswa-mahasiswi, sehingga, zone policon mereka telah beralih pada yang lebih abstrak dan melupakan yang lebih substansi, Bagaimana Pandangan Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga terhadap Media Online (Ojek Online)? Dan Bagaimana Interaksi sosial Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga terhadap lawan jenis?
Penelitian tentang ojek online sebenarnya telah banyak yang meneliti, misalnya: Skripsi yang di lakukan oleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Oki Titi Saputri jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora yang berjudul “Perbandingan Tingkat Kepuasan Konsumen Pada Komunitasi Inter Personal Layanan Ojek Online dan Offline”. Penelitain ini bertujuan membandingkan kepuasan konsumen pada komunitas interpersonal dalam layanan ojek online dan offline berdasarkan mahasiswa Universitas Gajah Mada.
Skripsi yang di lakukan oleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Rifka Mahfuda Busro jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora yang berjudul “Fenomena Tukang Ojek Perempuan di Yogyakarta”. Fokus dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tukang ojek perempuan dalam mendefinisikan diri dengan profesi mereka serta bagaimana tukang ojek perempuan dapat berinteraksi dengan sesama tukang ojek dan penumpangnya.
Skripsi yang di lakukan oleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta M. Nur Romadhon jurusan Ilmu Kesejahteraan sosial, fakultas dakeah dan komunaksi 2018 yang berjudul “Dampak Ojek Online Terhadap Kesejahteraan Sosial”. Penelitian ini menjelaskan tentang dampak ojek online khususnya gojek terhadap kesejahteraan sosial pada komunitas independen gojek di Yogyakarta.
B.     Landasan Teori
Dimensi Doktrinal 
Dimensi Etik
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif yang mengedepankan penghayatan untuk memahami dan menafsirkan makna interaksi tingkah laku manusia  dalam suatu situasi. Dimana penelitian ini mengambil objek data mahasiswi UIN sunan kalijaga pengguna ojek online, dengan cara melakukan observasi, wawancara, dan kuesioner.


C.     Sejarah Media Online (Ojek Online)
Menurut Harold Lasswell telah mendefinisikan tiga sistem komunikasi   diantaranya : penjagaan lingkungan yang mendukung, pengaitan berbagai komponen masyarakat agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, serta pengalihan warisan sosial[1]. Dengan perkembangan media yang sangat pesat terutama pada penggunaan media online yang tumbuh  pada sekitaran 1990-an berupa jaringan. Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang dapat menjelajah antara satu computer ke computer lainnya, Program inilah yang disebut www, Atau world wide wibe, berjalan dengan perkembangan komunikasi yang semakin berkembang[2]. Kebutuhan informasi yang meningkat, menggunakan media sebagai sarana penyampain informasi kepada khalayak sebagai alat yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan, meneruskan atau menyebarkan sebuah pesan terlihat dari media terutama media online yang berbasis internet sistem yang ikut serta dalam perkembangan komunikasi[3].
Perkembangan penggunaan media sosial di Indonesia terus mengalami kenaikan yang signifikan, bahkan media baru kian marak dan melebur dalam budaya berkomunikasi oleh sebagian masyarakat Indonesia baik dikalangan kaum kelas menengah dan masyarakat perkotaan di Indonesia. Kehidupan masyarakat modern yang dinamis dan serba cepat membuat setiap manusia semakin kesulitan mengatur waktu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal tersebut memunculkan peluang baru bagi para pegiat digital untuk membuat layanan berbasis digital yang terinspirasi dari pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari yang dituangkan kedalam bentuk baru berupa aplikasi-aplikasi digital. 
Internet telah mempengaruhi sendi sendi interaksi masyarakat dunia pada umumnya dan masyarakat indonesia khususnya tidak hanya seputar industry dibidang perdagangan beralih menjadi industri belanja online, namun kini setiap kebutuhan yang diperlukan di setiap sendi masyarakat berupa layanan aplikasi digital online. Berbagai macam aplikasi tersebut tersaji dalam handphone berbasis android yang merangkum banyak kemudahan bagi individu-individu dalam menjalankan rutinitas kesehariannya termasuk industry transportasi berbasis online. Media internet menjadi medium massa baru sekaigus sistem pengiriman yang terintegrasi bagi media massa. [4]
Transportasi merupakan salah satu sarana penghubung yang sangat penting dalam menunjang segala aktifitas manusia. Semakin berkembang sarana transportasi maka semakin berkemabang maka semakin mudah terjalin hubungan dengan manusia. Sejarah transportasi di I smulai sekitar 3500 tahun yang lalu. transportasi sangat penting dalam kehidupan sosial seluruh manusia. Memasuki abad kedua puluh perkembangan teknologi dan industry, transportasi berubah menjadi salah satu aspek yang dibutuhkan. Keberadaan transportasi membantu roda pergerakan perekonomian suatu daerah bagi tingkat nasional maupun local. Apalagi saat ini masyarakat tela mengenal alat komunikasi yang maju, seperti smarthphone yang mendukung aspek kehidupan[5].
D.    Pengaruh Media Online (Ojek Online)
Jasa transportasi berbasis online disebut dengan aplikasi ridesharing  yang kemunculannya di Indonesia pada tahun 2014. Awal kemunculannya dimulai dari aplikasi uber yang mengusung uber taxi sebagai bisnis layanan transportasi berbasis aplikasi online. Kemudian diikuti oleh gojek, grab, grabBike, grabtaxi, dan aplikasi berbasis online lainnya.  Fenomena jasa transportasi berbasis aplikasi online sebenarnya merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat akan transportasi yang mudah didapatkan, nyaman, cepat dan murah. Ojek online Yang mana pada prinsipnya aplikasi ini bekerja dengan mempertemukan permintaan agkutan ojek dari penumpang dengan jasa tukang ojek yang beroperasi di sekitar wilayah penumpang tersebut.
Fenomena ojek online di Indonesia memberikan solusi akan kekhawatiran masyarakat akan kemacetan yang sering terjadi di kota kota besar dan tentang jaminan keamanan penumpang yang menggunakan armada transportasi umum atau konvensional. Ojek online banyak diminati oleh masyarakat diantaranya memiliki kelebihan yaitu memiliki aplikasi berbasis yang data, di mana masyarakat dapat mengetahui identitas pengemudi kendaraan bermotor dengan kelebihan ini, masyrakat bisa mendapatkan informasi siapakah yang akan menjadi pengemudi layanan transportasi yang telah di pesan, lengkap dengan data diri pengemudi atau driver yang bersangkutan. Ojek online sangat mengedepankan faktor keamanan pengguna aplikasi yang tersedia info lengkap tentang pengendara seperti nama, kontak, dan foto pengendara.[6]
Adanya fenomena ojek online memungkinkanya terjadinya dampak atau pengaruh terhadap masyarakat, Dampak negatif yang ditimbulkan dengan hadirnya ojek online ialah pertama, menambah kemacetan di jalan-jalan kota. Selain menambah kendaraan dijalan, ojek online juga menambah kemacetan dengan perilaku parkir liar yang dilakukan oleh pengemudi ojek online. Kedua, hadirnya ojek online membuat kemarahan bagi ojek konvensional, dengan alasan bahwa ojek online mengambil konsumen ojek konvensional.
Sedang dampak positif yang diberikan oleh ojek online kepada masyarakat pertama, mempermudah masyarakat Indonesia dalam mobilitas perjalanan. Kedua, Mengurangi pengeluaran masyarakat pada biaya transportasi. Ketiga, Menambah lowongan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia yang menganggur untuk bekerja sebagai pengemudi ojek online.[7]
E.     Fenomena Ojek Online dan Mahasiswi
Berbicara mengenai wanita, sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa posisi wanita pada masa jahiliyah sangat tidak dihargai, sebagaimana disebutkan dalam beberapa sumber sejarah dan juga sabda Rasulullah SAW, yang menetapkan dasar-dasar persamaan antara laki-laki dan wanita dengan sedikit kekhususan dalam beberapa bidang. Demikian juga Rasulullah SAW menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah; ― Sebenarnya wanita itu adalah saudara kandung laki-laki (HR. Abu Daud). Sebagaimana perkataan Umar bin Khattab berkata: Demi Allah, pada zaman jahiliah kami menganggap wanita itu tidak ada artinya. Juga ada anggapan pada masa jahiliah kaum wanita tidak dihargai sedikitpun disebabkan seorang wanita tidak bisa berperang, juga akan membuat mereka menjadi miskin. Tetapi tatkala Islam datang dan Allah menyebut-nyebut tentang mereka, barulah mereka sadar bahwa mereka mempunyai hak yang sama[8].
Islam megajarkan berbagai etika dan norma yang harus dimiliki oleh semua umatnya, terutama aturan-aturan terhadap seorang wanita yang mana semua umat Islam menyakini bahwa aturan tersebut bertujuan untuk melindungi dan memulyakan derajat mereka. Di samping itu, wanita juga merupakan makhluk yang lembut penuh dengan perasa. Oleh karena itu wanita merupakan orang yang tepat sebagai tempat untuk mengadu bagi setiap kaum Adam, sebagaimana wanita muslimah pada zaman Nabi Muhammad SAW. Memahami karakteristiknya sebagaimana yang telah digariskan Agama Islam yang murni sehingga dia melalui berbagai kehidupannya dengan dasar pemahaman tersebut.[9]  
Di era modern seperti sekarang, wanita dituntut untuk terus bergerak ikut berperan serta dalam membangun peradaban, tidak hanya berada di sumur, dapur dan kasur. Dengan berbagai kelebihan sekaligus kelemahan yang dimiliki olehnya, wanita di era sekarang telah memunculkan eksistensinya, diantaranya yang terkanal di media sekarang sebut saja misalnya: Laudya Chintya Bella, Dian Pelangi, Oki Setiana Dewi, Fatin Shidqiya Lubis, dan lain-lain.
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, dimana pertumbuhan dan perkembangan media informasi-komunikasi dan media transportasi bergerak secara terus-menerus guna untuk memanjakan dan memudahkan para penggunanya. Salah satu bentuk perpaduan dari kemajuan media informasi-komunikasi dan transportasi yakni munculnya jasa ojek online dengan berbagai nama dan jenis layanan yang semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan. Hal ini dapat kita lihat dari terus bertambahnya pengemudi ojek online, salah satu contohnya dari perusahaan GO-JEK yang pada awal pembukaanya di tahun 2010 hanya memiliki 20 pengemudi, kemudian pada awal 2015 meningkat menjadi 800 pengemudi dan pada awal 2018 lalu CEO GO-JEK mengklaim bahwa jumlah pengemudi transportasinya menembus 1 juta orang yang tersebar di 50 daerah di Indonesia.[10]
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Pusat Kajian komunikasi Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial  dan Iilmu Politik, Universitas Indonesia, ditemukan bahwa perempuan lebih unggul dibanding laki-laki dalam hal menggunakan jasa online GO-JEK dengan perbandingan 69% berbanding 31%. Hal ini tentuya menarik perhatian kita terutama apabila kita
F.      Pandangan Mahasiswi Terhadap Media Online (Ojek online)
Secara keseluruhan, seiring dengan berkembangnya berbagai pendekatan memahami seseorang terhadap kepribadian, semakin nyata bahwa kita harus mengalihkan perhatian dari psike ke arah hubungan individu dengan orang lain. Dengan kata lain inti dari ‘siapa diri kita’ tidak dapat dimengerti tanpa memahami hubungan orang tersebut dengan orang lain.[11] Begitupun dengan Mahasiswi Muslimah UIN Sunan Kalijaga terkait pandangan mereka terhadap ojek online.
Presentase hasil penilitian menyajikan terkait penggunaan terhadap media online: 46,6% mahasiswi sangat sering menggunakan dan 46,6% sering menggunakan yang penggunaan didalamnya terdapat Media Sosial dan Jasa Online. Dari data ini mereka beranggapan bahwa tingkat penggunaan mahasiswi di media online dalam sehari mencapai 93%. Bagi mereka kedekatan mereka terhadap media online telah membawa mereka pada kepercayaan terhadap Jasa Online, utamanya Ojek Online. Mereka percaya terhadap Ojek Online kerena dinaungi oleh perusahaan bertanggung jawab yang menurut mereka misalkan terjadi kecurangan dari pihak driver  bisa dengan mudah diadukan ke perusahaan.
Sedangkan dari tingkat penggunaan mereka terhadap belanja online didapatkan: 20% mereka menggunakan belanja online, 53% jarang menggunakan dan 27% tidak menggunakan.
 Tingkat kepercayaan mereka pada jasa online adalah 33% percaya , 47% cukup percaya dan 20% tidak percaya terhadap jual beli online dengan alasanya adalah rantan penipuan, takutnya barangnya tidak sesuai di gambar, dan alasan agama.
Dari penggunaan ojek online mereka didapatkan bahwa 43% dari mereka menggunakan ojek online, 37% jarang menggunakan ojek online dan 20%  tidak menggunakan ojek online. ojek online, adalah salah satu jasa online yang sangat membantu mereka dalam setiap harinya, walaupun secara kedekatan mereka tidak mengenal para driver sebelumnya, tetapi media online telah membantu mereka untuk mempercayai ojek online sebagai jasa yang dapat dipercaya,  karena selama ini media online berdampak positif.
Dari tingkat kepercayaan mereka terhadap ojek online misalnya: terdapat 87 % mereka percaya terhadap ojek online bahwa driver dan perusahaan akan memberi pengamanan baik terhadap para penumpang, 10% dari mereka cukup percaya terhadap ojek online sedangkan sisanya 3% tidak percaya terhadap mereka dengan alasan ke khawatiran akan terjadi sesuatu.
Mereka juga mengatakan bahwa kepercayaan mereka terhadap ojek online didasari pada kedekatan mereka terhadap media online[12]. Mereka percaya ojek online telah diatur oleh sistem online yang sangat canggih sehingga ojek online akan memberikan jasa sebagaimana pada tempatnya. Sehingga, mereka juga mengatakan bahwa salah satu dari mereka memilih ojek online dibandingkan  teman laki-lakinya adalah karena alasan tersebut. 
G.    Ojek Online dan Interaksi Sosial Mahasiswi UIN Sunann Kalijaga
Dari hasil wawancara terkait kedekatan terhadap teman-teman laki-lakinya terdapat 70% dari mereka tidak begitu peduli terhadap teman laki-lakinya, sedangkan 15% dari mereka percaya dan 15% memiliki kedekatan sebagaimana teman-teman lainnya. Namun, ketika mereka ditanya terkait lebih memilih mana antara ojek online dengan teman laki-laki  untuk mengantarkan kesuatu tempat. Mereka lebih memilih ojek online dengan berbagai alasan,  misalnya: tidak terjadi fitnah, sungkan, lebih mudah dijangkau, tidak mau  merepotkan teman dan membantu driver  atas pekerjaanya.
Sedangka tingkat kepercayaan mereka terhadap teman laki-lakinya didapati data: 83% percaya terhadap teman laki-lakinya, 6% cukup percaya dan 1% tidak percaya terhadap teman laki-lakinya.
Dalam wawancara yang kita lakukan terhadap beberapa mahasiswi uin didapati bahwa mereka kerab menggunakan ojek online ketika ada keperluan yang mendesak dikarenakan ia tidak memiliki kendaraan pribadi dan kesulitan dalam mencari kendaraan[13].
ketika mereka ditanya  bagaimana “jika  yang mengantar adalah teman dekat laki-lakinya”, jawaban dari mereka “mau diantar”[14]. Fenomena ini telah menampakkan data yang cukup reduksionis dari pemahan di awal terkait sungkannya mereka diantar oleh teman laki-lakinya. Penelitian kami memiliki satu pemahaman bahwa mereka tidak mau diantar teman laki-lakinya karena renggangnya pertemanan mereka yang berdampak pada sungkan dan merasa tidak enak untuk diantar. Didapati data bahwa 90% mereka memilih oejk online dan 10% memilih temannya.
Sedangkan media online telah ada dalam keseharianya, bahkan media online menjadi teman terdekat mereka. Sehingga, benar saja misalkan mereka dengan mudah percaya terhadap ojek online padahal secara  material mereka tidak mengenal driver yang akan mengantarnya ke tempat ia tuju. Tetapi karena kedekatannya pada media online telah menumbuhkan rasa percaya yang kuat terhadap ojek online.
Fakta ini telah menjadi satu hal yang menarik dan perlu kita soroti lebih mendalam. seperti pemahaman Yuval Noah Harari bahwa manusia akan digantikan oleh mesin; atas nama kebebasan dan individualisme, mitos humanis akan di buang bak kaset lama yang usang.[15] Fenomena kedakatan para mahasiwi pada media online dan lebih memilih ojek online dibanding temannya sendiri sebagai transportasinya telah manampakan bahwa mereka secara tidak langsung mulai manghilangkan nilai humanisme. Mesin yang dalam hal ini adalah media online telah mengkonstruk para penggunanya untuk memiliki kepercayaan pada orang ‘diver ojek online’ yang baru ia ketahui dari media online.
Pada tataran ideologis, sebenarnya media online hanya sebagai alat membantu manusia untuk mempermudah dalam setiap elemen kegiatanya. Tetapi realitasnya, kali ini media sosial mulai mengantikan nilai-nilai terkandung humanisme (hubungan sosial), dan telah menghegemoni para mahasiswa dalam hidupnya. maksudnya, dengan hadirnya media online bukan justru mempererat hubungan antara satu sama mahasiswa lainnya teapi justru mebuat mereka semakin teralienasi dari lingkungnnya.
H.    Memahami Fenomeno tindakan Sosial Mahaisiwi
Perkembagan revolusi industri yang semakinn pesat dari perkemba industri 1.0 hingga sekarang 4.0 telah menghasilkan satu kombinasi yang pernah ada: energi yang murah danmelimpah serta bahan mentah yang sangat melimpah,[16] telah berdampak cara bertingkah orang-orang modern
I.       Kesimpulan
Laju infornamsi yang semakin pesat telah memberi warna baru pada kehidupan saat ini, terbuki misalnya masyarakat memili banyak opsi untuk memilih transportasi yang akan ia gunakan. Perkembangan yang sangat pesat ini setidaknya telah mengubah mainset masyarakat terkait pola hidup yang menyebabkan semakin praktis. Perkembangan ini tidakhanya berkutat pada media online (dunia maya), namun berinovasi pada layanan jasa yang menawarkan jasa berbasis online, misalnya: jual beli online, transportasi online, dan layanan jasa online yang lainnya.
Layanan transportasi berbasis online sebenarnya sebuah kemajuan teknologi komunikasi, misalnya hadirnya ojek online yang belakangan ini menjadi transportasi paling diminati oleh masyarakat, utamanya dan tidak hanya memberi layanan pengantar orang tetapi juga memberikan layanan G0-Send maupun Go-Food.
Media online sebenarnya sebuah alat yang bisa mempermudah manusia dalam setiap tindakan selama pengguaanya masih dalam taraf wajar atau tidak berlebihan dalam menggunakan, tetapi  terjadi kali ini adalah media online telah menjadi teman sosial semu terdekat dalam hidup mereka yang dampaknya adalah jauhnya mereka dari lingkungan mereka yang sebenarnya atau masyarakat.
Presentase hasil penilitian menyajikan terkait penggunaan terhadap media online: 46,6% mahasiswi sangat sering menggunakan dan 46,6% sering menggunakan yang penggunaan didalamnya terdapat Media Sosial dan Jasa Online. Dari data ini mereka beranggapan bahwa tingkat penggunaan mahasiswi di media online dalam sehari mencapai 93%. Bagi mereka kedekatan mereka terhadap media online telah membawa mereka pada kepercayaan terhadap Jasa Online, utamanya Ojek Online. Mereka percaya terhadap Ojek Online kerena dinaungi oleh perusahaan bertanggung jawab yang menurut mereka misalkan terjadi kecurangan dari pihak driver  bisa dengan mudah diadukan ke perusahaan.
Dapat dipahami bahwa tindakan mahasiswi yang tidak mau dibonceng oleh teman laki-lakinya adalah karena kedekatan mereka yang cukup renggang dengan teman-temannya. Sedangkan pada ojek online mereka dengan pasrahnya menggunaknnya atas landasan manajemen dalam ojek online. Tanpa mereka sadari bahwa kepercayaan mereka terhadap ojek online tidak lain karena mereka sudah sangat dekat denga media online. Kedekatan inilah yang menyebabkan mereka merasa nyaman dengan ojek online. Tindakan individualisme ini adalah setu corak yang dikatakan yuval dengan demi individualisme, mitos humanisme akan dibuang seperti sesuatu yang tidak berharga lagi.
Tindakan sadar mereka merupkan sebuah tindakan yang sekarang mulai diwajarkan dalam setiap masyarakat, bahwa media online atau jasa online berbasis transformasi akan bertindak baik. Padahal perlu kiranya kita memahami lebih mendalam dengan hadirnya ojek online dan merajanya media online dalam ruang publik justru akan membuat kita semakin terlinasi dari lingkungan sekitar.
Tindakan sosial rasional instumental dan afektif telah mampu membuat kita paham bahwa tidankan mereka adalah sebuah pilihan keterbatasan kendaraan, tidankan sadar dan ungkapan kepuasan dari pelanggan atas pilihan terhadap ojek online. Dengan ini sebenarnya ojek online telah membantu mahasiswi. tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa telah membuat mereka semakin mengalihkan dunia sosialnya pada yang bersifat online.
Daftar  Pustaka
L, William. 2018. Media massa dan masyarakat modern. Jakarta. Kencana.
Balnd, Michael. 2001. Hubungan media yang efektif. Jakarta. Erlangga.
Biage, Shirley Biage. 2010. Media/Impact pengantar media massa. Jakarta. Salemba Humanika.
Ritzer, Goerge. 2013. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
S. Friedman , Howard. 2006. Kepribadian teori klasik. Terj.  Jakarta. Erlangga.
Noah Harari, Yuval. 2018. Homo Deus. Terj. Yanto Mustofa. Jakarta. PT. Pustaka Alvabet.
Fauzi, Ahmad. 2016.  Pakaian Wanita Muslimah Dalam Perspektif Hukum Islam. IQTISHODIA. Vol. I, No. 1, Maret
Slaudiya anjani Septi damayanti, 2016, Transportasi berbasis aplikasi online: Go-jek sebagai sarana transportasi mayarakat kota surabaya, Prodi sosiologi, FISIP, UNAIR,
Aprima Syafriono, 2017, Efisiensi dan Dampak Ojek Online Terhadap Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan, institusi Pertanian Bogor.
Wahyu Kurnianti, Apsari. komunikasi pemasaran transportasi online Nguberjek, universitas tidar. Pdf.
Anindita, Wirarti Anindita. Analisis penerapan teknologi komunikasi tept guna pada bisnis transportasi ojek online, Universitas Indonesi. Pdf.
Wawancara dengan Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada tanggal, 21 November 2018
Wawancara dengan Mahsisiwi Fakultas Ushuluddin dan pemikiran Islam pada Tanggal, 20 November 2018
Wawancara dengan Mahasiswi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya pada Tanggal, 17 November 2018
Wawancara dengan mahasiswi Ushuluddin dan Pemikiran Islam pada tanggal, 22 November 20118



[1] William L., dkk. Media massa dan masyarakat modern. (Jakarta : Kencana. 2018) hal. 33-34
[2] Michael Bland, dkk. Hubungan media yang efektif. (Jakarta : Erlangga. 2001) hal. 33
[4]  Shirley Biage, Media/Impact pengantar media massa, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010) Hlm. 13
[5] Apsari Wahyu Kurnianti, Komunikasi Pemasaran Transportasi Online Nguberjek, universitas tidar. Pdf.
[6] Wirarti Anindita, Analisis Penerapan Teknologi Komunikasi Tept Guna Pada Bisnis Transportasi Ojek Online, Universitas Indonesia.
[7] Aprima Syafriono, Efisiensi dan Dampak Ojek Online Terhadap Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan, institusi Pertanian Bogor, 2017
[8] Ahmad Fauzi, “Pakaian Wanita Muslimah Dalam Perspektif Hukum Islam”, IQTISHODIA, Vol. I, No. 1, Maret 2016, hlm. 43.
[9] Ahmad Fauzi, “Pakaian Wanita Muslimah Dalam Perspektif Hukum Islam”, hlm. 45
[11] Howard S. Friedman, dkk. Kepribadian teori klasik. Terj.  (Jakarta : Erlangga, 2006) hal.
[12] Wawancara dengan Mahasiswi Febi pada tanggal, 21 November 2018
[13] Wawancara dengan Mahsisiwi Fakultas Ushuluddin pada Tanggal, 20 November 2018
[14] Wawancara dengan Mahasiswi Fakultas Adab pada Tanggal 17 November 2018
[15] Yuval Noah Harari. Homo Deus. Terj. Yanto Mustofa. (Jakarta : PT. Pustaka Alvabet. 2018) hal. 318
[16] sapiens