Lamunan Bisu

Senin, 22 Mei 2017

Sebait cinta untuk HMI

“Satu langkahmu akan memperdekat tujuanmu, satu pilihamu akan menentukan hidupmu” mungkin begitulah sempalan kata yang saya ketahui saat ini. Langkah tidak akan menghianati hasil, begitupun hasil adalah sebuah pencapain dari langkah dan keringat yang kita keluarkan. Hapir satu tahun saya menjadi kader dari sebuah himpunan bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, keluh kesah sudah mulai terasa dari satu pilihanku ini. Walau tidak banyak hasil secara eksplisit saya dapatkan disini, setidaknya HMI mengajarkanku arti berhimpun, menghargai, memahami, solidaritas dan soliditas.
Saya masih ingat, ketika pertama kali mengikuti Bassic Training (BATRA) atau biasa terdengar dengan sebutan Latihan Kader I (LK I). Disini saya diajarkan kesederhanaan memahami kehidupan  seperti keyakinan muslim,   berjiwa muslim yang sebenarnya bertindak bagaimana sewajarnya orang muslim, dalam artian menjadi muslim tidak selalu harus seperti orang arab tetapi kita boleh tanamkan praktek kemusliman dalam keindonesiaan, bukan muslim yang selalu pasrah dengan keadaan apalagi pasrah dengan takdir tuhan. Tetapi muslim yang produktif, berintegritas, melitan dan progresif seperi dalam tema LK I yang saya ikuti “Upaya Membentuk Kader Yang  Produktif Dalam Wacana Keilmuan Guna Tercapainya Sikap Berintegritas”.
HMI terlahir dari keringat darah, Dari para pemuda dengan cinta-cita tinggi dimasa depan. oleh karena itu, Berhimpun bukan sekedar mencari teman dan hura-haru hingga huru-hara, tetapi disini kita didik untuk saling memahami wacana -keummatan- berkembang. Bukan hanya menuntut ketika haknya tidak terpenuhi, karena hakikatnya kita disini tidak ada yang paling berhak menjadi raja untuk memenuhi segala keinginan/hak kader, Semua bekerja dan bekerja sama. jika merasa haknya tidak terpenuhi. cobalah tanyakan pada diri sendiri, seberapa banyak keterlibatan kita mengaharumkan nama HMI?, Sebara sering kita merekonstruksi HMI?, pantaskah himpunan dijadikan kambing hitam sebagai penuntutan hak?.
Di HMI bukan tempat kita mencari, tetapi tempat kita berhimpun. Karena HMI tidak akan pernah bisa memberi apa yang kita cari, HMI hanya sebuah lambang persatuan berproses membawa pada kedewasaan diri (humanisasi), bukan ajang melontarkan keemosian diri dengan berbagai alasan dalam internal. Karena disini tempat kita menyatu dari berkecambuknya wacana akademik, maka sepantasnya kita membenarkan kesalahan dalam internal HMI, bukan dengan menuntut orang lain untuk membenarkan kesalahannya tetapi mulailah menyalahkan diri sendiri dari semua kebenaran diri. Jika yang lain salah maka ajaklah diskusi, duduk bersama membahas jalan keluar sehingga mampu memberantas jutaan permasalahan, tidak dengan cara menuntut hak diri sendiri terpenuhi.

Salam himpunan
Karena di HMI kami berteman lebih dari saudara