“Satu langkahmu akan memperdekat tujuanmu, satu pilihamu akan menentukan
hidupmu” mungkin begitulah sempalan kata yang saya ketahui saat ini. Langkah
tidak akan menghianati hasil, begitupun hasil adalah sebuah pencapain dari
langkah dan keringat yang kita keluarkan. Hapir satu tahun saya menjadi kader
dari sebuah himpunan bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, keluh kesah
sudah mulai terasa dari satu pilihanku ini. Walau tidak banyak hasil secara
eksplisit saya dapatkan disini, setidaknya HMI mengajarkanku arti berhimpun,
menghargai, memahami, solidaritas dan soliditas.
Saya masih ingat, ketika pertama kali mengikuti Bassic Training (BATRA) atau biasa terdengar dengan sebutan Latihan
Kader I (LK I). Disini saya diajarkan kesederhanaan memahami kehidupan seperti keyakinan muslim, berjiwa muslim yang sebenarnya bertindak
bagaimana sewajarnya orang muslim, dalam artian menjadi muslim tidak selalu harus
seperti orang arab tetapi kita boleh tanamkan praktek kemusliman dalam keindonesiaan,
bukan muslim yang selalu pasrah dengan keadaan apalagi pasrah dengan takdir
tuhan. Tetapi muslim yang produktif, berintegritas, melitan dan progresif
seperi dalam tema LK I yang saya ikuti “Upaya Membentuk Kader Yang Produktif Dalam Wacana Keilmuan Guna
Tercapainya Sikap Berintegritas”.
HMI terlahir dari keringat darah, Dari para pemuda dengan cinta-cita tinggi
dimasa depan. oleh karena itu, Berhimpun bukan sekedar mencari teman dan
hura-haru hingga huru-hara, tetapi disini kita didik untuk saling memahami
wacana -keummatan- berkembang. Bukan
hanya menuntut ketika haknya tidak terpenuhi, karena hakikatnya kita disini
tidak ada yang paling berhak menjadi raja untuk memenuhi segala keinginan/hak
kader, Semua bekerja dan bekerja sama. jika merasa haknya tidak terpenuhi.
cobalah tanyakan pada diri sendiri, seberapa banyak keterlibatan kita
mengaharumkan nama HMI?, Sebara sering kita merekonstruksi HMI?, pantaskah
himpunan dijadikan kambing hitam sebagai penuntutan hak?.
Di HMI bukan tempat kita mencari, tetapi tempat kita berhimpun. Karena HMI
tidak akan pernah bisa memberi apa yang kita cari, HMI hanya sebuah lambang
persatuan berproses membawa pada kedewasaan diri (humanisasi), bukan ajang
melontarkan keemosian diri dengan berbagai alasan dalam internal. Karena disini
tempat kita menyatu dari berkecambuknya wacana akademik, maka sepantasnya kita
membenarkan kesalahan dalam internal HMI, bukan dengan menuntut orang lain
untuk membenarkan kesalahannya tetapi mulailah menyalahkan diri sendiri dari
semua kebenaran diri. Jika yang lain salah maka ajaklah diskusi, duduk bersama
membahas jalan keluar sehingga mampu memberantas jutaan permasalahan, tidak
dengan cara menuntut hak diri sendiri terpenuhi.
Salam himpunan
Karena di HMI kami berteman lebih dari saudara