TIRAI TAHTA
Oleh: Anshorey lubis
21 Januari 16
Desir angin menari
bersama pasir
Membawa gulungan
pertikaian abadi
Bermodalkan baju baja dan
mahkota
Membusung dada dan
tongkat kebenaran
Diatas tanah pijakan
kegoan pemberani
Berkobar mendarah daging
dijiwa
Antara malaikat dan setan
Antara benar dan salah
Antara jaya dan tersisih
Ksatria pembantai dunia
perang
Panglima raja pemberantas
keadilan
Bersorak dilangkah
cengkal kaki raksasa
Sebilah pedang di tangan
Bersanding busur dipundak
Pelukis tanda disekucur
tubuh
Pembakar api peradaban
Pengupas damai menjadi
darah
Pembunuh cinta menjadi
duka
Berpijak dalam tutur
dunia perang
Bersorak bangga diatas
mahkota terang
Bertahta dalam Jiwa
kemenagan yang menentang
Luluh lentang raga
bermandikan darah
Berselimut pasir
berbantalkan pedang
Berserakan di gurun pasir
nan gersang
Suka duka, menjadi warna hitam terang
Bergemuruh bersama
trompet keabadian
Entah jika nanti turun
badai kematian
Meretakkan keberanian
Menghanguskan harapan
Memburamkan tathta
kehidupan
Menghapus keserakahan
Memadamkan permusuhan
Memendamkan keegoan
Meratakan menjadi keabadian
Hingga semua berakhir dan
terkubur dengan kenangan